click link below for winning usb flashdisk 8GB with ITB logo, try it now who knows u get lucky :)
http://usbcraft.com/giveaways/gratis-flashdisk-logo-itb-white-candy-8gb/?lucky=13900
Rabu, 22 Oktober 2014
Senin, 20 Oktober 2014
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
Disusun Oleh :
1. Ahmad Fadely (18111631)
2. Rangga dwi cahyadi (15111865)
3. Ruri Widyanti (16111500)
4. Sardiyanto (16111617)
Kelas : 4KA40
Kelompok : 4
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)/Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut ialah sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur. Adapun Definisi lain dari Sistem Pendukung Keputusan antara lain:
ERP adalah sebuah sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap. Sistem ERP didasarkan pada database pada umumnya dan rancangan perangkat lunak modular. ERP merupakan software yang mengintegrasikan semua departemen dan fungsi suatu perusahaan ke dalam satu sistem komputer yang dapat melayani semua kebutuhan perusahaan, baik dari departemen penjualan, HRD, produksi atau keuangan.
Dengan penerapan ERP di PT.Bentoel Prima tersebut. Revenue Bentoel mengalami kenaikan yang signifikan. Terhitung revenue di tahun 2005 hanya Rp.2 triliun, lalu setelah menerapkan ERP mampu meningkat hingga Rp.6,9 triliun pada tahun 2008.
Dari sisi Volume produksi juga mengalami peningkatan, yang sebelumnya hanya 6,6 miliar batang di tahun 2005 menjadi 17,5 miliar batang di tahun 2008. Market share nya pun meningkat dua kali lipat.
Data yang sumbernya berasal terutama dari sistem pemrosesan transaksi dari dalam organisasi. Contoh umum seperti upah/gaji bulanan, jadwal pemeliharaan mesin, alokasi anggaran, perkiraan terhadap penjualan yang akan datang, biaya produksi, rencana rekruitmen pegawai baru masa mendatang, dan lain-lain.
Data Eksternal
Data yang sumbernya dari luar sistem organisasi, seperti data industri, data riset pemasaran, data sensus, data tenaga kerja regional, regulasi pemerintah, jadwal tarif pajak, data ekonomi dalam negeri, dan lain-lain. Data tersebut dapat berasal dari lembaga pemerintah, asosiasi perdagangan, perusahaan riset pasar, dan lain-lain.
Data Privat
Meliputi petunjuk-petunjuk yang digunakan oleh pengambil keputusan khusus dan penilaian terhadap data dan atau situasi spesifik.
Ekstraksi
Data ekstraksi merupakan hasil kombinasi data dari berbagai sumber termasuk sumber internal dan eksternal.
Subsistem antarmuka pengguna dikelola oleh perangkat lunak yang disebut sebagai sistem manajemen antarmuka pengguna/User Interface Management System (UIMS). Proses antarmuka pengguna untuk sebuah Management Support System ditunjukkan secara skematis pada gambar dibawah ini
Subsistem ini mendukung semua subsistem lain atau bertindak sebagai suatu komponen independen yang memberikan intelegensi untuk memperbesar pengetahuan si pengambil keputusan. Subsistem ini dapat diinterkoneksikan dengan repositori pengetahuan perusahaan organisasional.
Banyak masalah tak terstruktur dan bahkan semi terstruktur yang sangat kompleks sehingga solusinya memerlukan keahlian.
Skematik sistem pendukung keputusan dan komponen yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini memberikan pemahaman dasar mengenai struktur umum suatu sistem pendukung keputusan.
1. Ahmad Fadely (18111631)
2. Rangga dwi cahyadi (15111865)
3. Ruri Widyanti (16111500)
4. Sardiyanto (16111617)
Kelas : 4KA40
Kelompok : 4
Definisi
Sistem Penunjang Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)/Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut ialah sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur. Adapun Definisi lain dari Sistem Pendukung Keputusan antara lain:
- Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah himpunan/kumpulan prosedur berbasis model untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen dalam pembuatan keputusannya. Little (1980)
- Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang dibangun lewat sebuah proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunaan dan evolusi sistem. Keen (1980)
- Sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan komputer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur dan keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi. Hick (1993)
2. Enterprise Resource
Planning (ERP)
ERP adalah sebuah sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap. Sistem ERP didasarkan pada database pada umumnya dan rancangan perangkat lunak modular. ERP merupakan software yang mengintegrasikan semua departemen dan fungsi suatu perusahaan ke dalam satu sistem komputer yang dapat melayani semua kebutuhan perusahaan, baik dari departemen penjualan, HRD, produksi atau keuangan.
3.
Contoh Real ERP di Perusahaan
Penerapan ERP di PT.Bentoel Prima
(Bentoel: Dengan Be-one Integrasikan Sistem dari Ujung ke Ujung).
Sejak tahun 2003, PT.Bentoel Prima
memiliki direktorat IT yang berperan sebagai pendukung bisnis yang integrated
agent dalam hal TI dan Business Prosess, direktorat ini dinamakan Information
System and Business Process (ISBP) yang mengembangkan Enterprise System yang
diberi nama B1 (Be-One). Be-One dikembangkan dengan mengacu pada standart
Telecommunication Industry Association 942, IT Service Management berdasarkan
framework IT Infrastructure Library, dan Information Security Management System
yang sudah mendapat standart ISO / IEC 27001.
Sistem Be-one adalah sistem yang
terintegrasi dari hulu sampai ke hilir, dari transaksi hingga pelaporan untuk
manajemen. Sebagai contohnya, data penjualan yang dilakukan tenaga penjualan
dimasukan ke dalam PDA di lapangan saat melakukan transaksi penjualan. Pada
akhir hari, seluruh transaksi di upload secara otomatis ke sistem di Area Sales
dan Marketing Office (ASMO), selanjutnya akan terkirim secara otomatis juga ke
sistem yang ada di kantor pusat, dan semua data tersebut yang terkena dampak
dari transaksi penjualan pun akan ter-update.
Dampak bisnis dari penerapan ERP di
PT.Bentoel Prima tersebut terasa dengan meningkatnya produktivitas bisnis
seperti meningkatnya kecepatan proses data dan kecepatan proses bisnis itu
sendiri. Semisal, data menjualan dari kira-kira 1000 tenaga penjualan di seluruh
Indonesia dapat dikumpulkan dan dilaporkan pada hari yang sama, dengan begitu
manajemen Bentoel dapat segera mengetahui situasi pasar dan hasi dari aksi-aksi
yang dilakukan, dan untuk selanjutnya bisa melakukan langkah penyesuaian yang
dibutuhkan. Selain itu tidak ada lagi inkonsistensi atau dispute di antara
unit-unit dalam perusahaan. Dengan demikian pengambilan keputusan bisa menjadi
tajam dan cepat.
Dengan penerapan ERP di PT.Bentoel Prima tersebut. Revenue Bentoel mengalami kenaikan yang signifikan. Terhitung revenue di tahun 2005 hanya Rp.2 triliun, lalu setelah menerapkan ERP mampu meningkat hingga Rp.6,9 triliun pada tahun 2008.
Dari sisi Volume produksi juga mengalami peningkatan, yang sebelumnya hanya 6,6 miliar batang di tahun 2005 menjadi 17,5 miliar batang di tahun 2008. Market share nya pun meningkat dua kali lipat.
Keuntungan dari penerpan ERP di
PT.Bentoel Prima antara lain :
- Instant Feedback, Business Intellegence, serta Operational Excellence terciptanya data penjualan yang bisa diterima pada hari yang sama mulai dari Sales Supervisor hingga direksi bisa diketahui.
- Efektifitas Sales Performance dapat diketahui.
- Bisa mengetahui dengan cepat masalah / kesulitan peneterasi di suatu daerah, maka dapat dengan segera diambil tindakan.
- Sisi operational Excellence Effectiveness bisa terpangkas karena menggunakan aplikasi lewat PDA
- Produktifitas meningkat hingga 15%
- Penjualan pun meningkat
- Financial Intern juga dapat terkontrol
- Dapat mengetahui produk, profil dan value seperti apa yang laku di pasar.
- Waktu produksi jauh lebih singkat
Rencana yang akan datang setelah
penerapan ERP, Pt.Bentoel Prima akan meningkatkan lagi sistem administrasi
manajemen penjualan dan mobile management, yang tadinya 1200 PDA di seluruh
Indonesia maka jumlah nya akan ditambah menjadi 1600.
4.
Elemen-Elemen Sistem Penunjang Keputusan
1. Subsistem Manajemen Data
Subsistem Manajemen Data memasukkan
satu database yang berisi data yang relevan untuk situasi dan kondisi. Dikelola
oleh perangkat lunak yang disebut Sistem Manajemen Database (DBMS/Data
Management System). Subsistem manajemen data terdiri dari elemen-elemen berikut
ini:
- Sistem Pendukung Keputusan Database
Database adalah kumpulan data yang
saling terkait dan diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, dan dapat
digunakan oleh lebih dari satu orang dengan lebih dari satu aplikasi.
Data Internal
Data Internal
Data yang sumbernya berasal terutama dari sistem pemrosesan transaksi dari dalam organisasi. Contoh umum seperti upah/gaji bulanan, jadwal pemeliharaan mesin, alokasi anggaran, perkiraan terhadap penjualan yang akan datang, biaya produksi, rencana rekruitmen pegawai baru masa mendatang, dan lain-lain.
Data Eksternal
Data yang sumbernya dari luar sistem organisasi, seperti data industri, data riset pemasaran, data sensus, data tenaga kerja regional, regulasi pemerintah, jadwal tarif pajak, data ekonomi dalam negeri, dan lain-lain. Data tersebut dapat berasal dari lembaga pemerintah, asosiasi perdagangan, perusahaan riset pasar, dan lain-lain.
Data Privat
Meliputi petunjuk-petunjuk yang digunakan oleh pengambil keputusan khusus dan penilaian terhadap data dan atau situasi spesifik.
Ekstraksi
Data ekstraksi merupakan hasil kombinasi data dari berbagai sumber termasuk sumber internal dan eksternal.
- Sistem Manajemen Database
Database dibuat, diakses, dan
diperbaharui oleh sebuah DBMS. Kebanyakan sistem pendukung keputusan dibuat
dengan sebuah DBMS relasional yang menyediakan berbagai kapabilias.
- Direktori Data
Direktori data merupakan katalog
dari semua data yang berada di dalam database. Direktori ini digunakan untuk
mendukung fase intelegensi dari proses pengambilan keputusan karena membantu
memindai data dan menidentifikasi area masalah atau peluang-peluang.
- Query Facility
Membangun dan menggunakan sistem pendukung
keputusan sering memerlukan akses, manipulasi dan query data.
Elemen-elemen tersebut ditunjukkan
secara skematis pada gambar di bawah ini
2.
Subsistem Manajemen Model
Subsistem dari manajemen model dari
Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari elemen-elemen berikut ini:
- Basis Model
Basis model berisi rutin dan
statistik khusus, keuangan, forecasting, ilmu manajemen, dan model kuantitatif
lainnya yang memberikan kapabilitas analisis pada sebuah sistem pendukung
keputusan. Model dalam basis model dapat dibagi menjadi empat katagori utama,
dan satu katagori pendukung, yaitu:
- Strategis : Model strategis digunakan untuk mendukung manajemen puncak untuk menjalankan tanggung jawab dalam perencanaan strategis.
- Taktis : Model Taktis digunakan terutama oleh manajemen tingkat menengah, untuk membantu mengalokasikan dan mengontrol sumber daya organisasi.
- Operasional : Model ini digunakan untuk mendukung aktivitas kerja harian transaksi organisasi.
- Analitik : Model ini digunakan untuk menganalisis data, model ini meliputi model statik, ilmu manajemen, algoritma data mining, model keuangan, dan lainnya.
- Blok Pembangunan Model dan Rutin : Selain berisi model strategis, taktis, dan operasional, basis model juga berisi blok pembangunan model dan rutin. Contoh-contohnya meliputi satu rutin generator dengan jumlah acak, kurva, atau line-fitting rutin, rutin komputasi present-value, dan analisis regresi.
- Sistem Manajemen Basis Model
Fungsi perangkat lunak sistem
manajemen basis model (MBMS) adalah untuk membuat model dengan menggunakan
bahasa pemrograman, alat sistem pendukung keputusan atau subrutin, dan blok
pembangunan lainnya, membangkitkan rutin baru dan laporan, pembaruan dan perubahan
model, dan manipulasi data model. Sistem Manajemen Basis Model/Model Base
Management System (MBMS) berisi beberapa elemen antara lain, yaitu :
- Eksekusi Model : Eksekusi Model adalah proses mengontrol jalannya model.
- Integrasi Model : Model ini mencakup gabungan operasi dari beberapa model saat diperlukan (misalnya mengarahkan output suatu model, katakanlah perkiraan, untuk diproses model lain, misal model perencanaan pemrograman linier).
- Perintah (Comman Processor Model) : Model ini digunakan untuk menerima dan menginterpretasikan instruksi-instruksi pemodelan dari komponen antarmuka pengguna dan merutekannya ke MBMS, eksekusi model atau fungsi-fungsi integrasi elemen-elemen tersebut beserta antarmukanya dengan komponen sistem pendukung keputusan.
Definisi dan fungsi setiap elemennya
ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
3.
Subsistem Antarmuka Pengguna (Dialog)
Istilah antarmuka pengguna mencakup
semua aspek komunikasi antara pengguna dan sistem. Cakupannya tidak hanya
perangkat keras dan perangkat lunak, tapi juga faktor-faktor yang berkaitan
dengan kemudahan pengunaan, kemampuan untuk dapat diakses, dan interaksi
manusia-mesin. Beberapa ahli merasa bahwa antarmuka pengguna merupakan komponen
yang paling penting karena merupaka sumber dari berbagai power, fleksibilitas,
dan karakteristik easy-to-use (Sprague dan Watson, 1996). Ahli lainnya
menyatakan bahwa antarmuka pengguna merupakan sistem dari sisi pengguna karena
antarmuka adalah satu-satunya bagian dari sistem yang dilihat oleh pengguna
(Whitten, Bentley, dan Dittman, 2001)
Manajemen Subsistem Antarmuka Pengguna
Manajemen Subsistem Antarmuka Pengguna
Subsistem antarmuka pengguna dikelola oleh perangkat lunak yang disebut sebagai sistem manajemen antarmuka pengguna/User Interface Management System (UIMS). Proses antarmuka pengguna untuk sebuah Management Support System ditunjukkan secara skematis pada gambar dibawah ini
4.
Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan (Knowledge Base)
Subsistem ini mendukung semua subsistem lain atau bertindak sebagai suatu komponen independen yang memberikan intelegensi untuk memperbesar pengetahuan si pengambil keputusan. Subsistem ini dapat diinterkoneksikan dengan repositori pengetahuan perusahaan organisasional.
Banyak masalah tak terstruktur dan bahkan semi terstruktur yang sangat kompleks sehingga solusinya memerlukan keahlian.
Skematik sistem pendukung keputusan dan komponen yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini memberikan pemahaman dasar mengenai struktur umum suatu sistem pendukung keputusan.
Definisi
Model
Menurut
Raymond McLeod, Jr (McLeod, 1998) adalah penyederhanaan
(abstraction)dari sesuatu. Sedangkan menurut Efraim
Turban (Turban, 1998) adalah sebuah representasi atau abstraksi realitas yang disederhanakan. Karenarealitas terlalu kompleks untuk ditiru secara tepat dan karena banyak dari kompleksitas itu sebenarnya tidak relevan dalam penyelesaian masalah yang spesifik.
Turban (Turban, 1998) adalah sebuah representasi atau abstraksi realitas yang disederhanakan. Karenarealitas terlalu kompleks untuk ditiru secara tepat dan karena banyak dari kompleksitas itu sebenarnya tidak relevan dalam penyelesaian masalah yang spesifik.
Representasi
sistem atau masalah berdasarkan model dapat dilakukan dengan berbagai macam
tingkat abstraksi, oleh karenanya model diklasifikasikan menjadi tiga kelompok
menurut tingkat abstraksinya, antara lain (Turban, 1998) :
Model
Iconik (Skala)
Sebuah
model iconik, model abstraksi terkecil adalah replika fisik sebuah sistem,
biasanya pada suatu skala yang berbeda dari aslinya. Model iconik dapat muncul
pada tiga dimensi (miniatur maket), sebagaimana pesawat terbang, mobil,
jembatan, atau alur produksi. Photografi adalah jenis model skala iconik yang
lain, tetapi hanya dalam dua dimensi.
Model
Analog
Sebuah
model yang tidak tampak mirip dengan model aslinya, tetapi bersifat seperti
sistem aslinya. Model analog lebih abstrak dari model iconik dan merupakan
perpresentasi simbolik dari realitas. Model ini biasanya berbentuk bagan atau
diagram 2 dimensi, dapat berupa model fisik, tetapi bentuk model berbeda dari
bentuk sistem nyata.
Berikut
beberapa contoh lain :
- Bagan organisasi yang menggambarkan hubungan struktur otoritas, dan tanggung jawab.
- Sebuah peta dimana warna yang berbeda menunjukkan obyek yang berbeda misalnya sungai atau pegunungan.
- Bagan pasar modal yang menunjukkan pergerakan harga saham.
- Cetak biru dari sebuah mesin atau rumah.
Model
Matematik (Quantitatif)
Kompleksitas
hubungan pada banyak sistem organisasional tidak dapat disajikan secara model
icon atau model analog, atau representasi semacam itu malah dapat menimbulkan
kesulitan dan membutuhkan banyak waktu dalam pemakaiannya. Oleh karena itu
model yang tepat dideskripsikan dengan model matematis. Sebagian besar analisis
sistem pendukung keputusan dilakukan secara numerik dengan model matematis atau
model quantitatif yang lain.
Manfaat
Model
Sistem
pendukung manajemen (Management Support System – MMS) menggunakan model karena
:
- Model memungkinkan penghematan waktu. Waktu operasi yang bertahun-tahun dapat disimulasikan dalam beberapa menit atau detik denganmenggunakan komputer.
- Manipulasi model (perubahanvariabel-variabel atau lingkungan) adalah jauh lebih mudah daripada memanipulasi sistem nyata. Oleh karenanya eksperimentasi lebih mudah dilakukan dan tidak menggangguoperasi organisasi sehari – hari.
- Biaya analitis pemodelan jauh lebih murah jika dibandingkan dengan biaya eksperimen yangsama yang dilakukan pada sistem nyata.
- Biaya dari kesalahan yang dibuat selama eksperimen trial-anderror jauh lebih murah jika digunakan model dibandingkan dengan sistem nyata.
- Model meningkatkan dan memperkuat pembelajaran dan pelatihan.
Langganan:
Postingan (Atom)