MAKALAH TEORI ORGANISASI UMUM 2
“ONGKOS DAN PENERIMAAN”
Disusun
Oleh :
1. Andrew
Oliver (10111798)
2. Eti
Trisetiowati (12111510)
3. Mentari
Puspa Indah (14111431)
4. Nurma
Yeni (15111365)
5. Ruri
Widyanti (16111500)
6. Sardiyanto (16111617)
Kelas : 2KA40
Kelompok : 5
SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA 2013
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
menambah pengetahuan kepada pembaca tentang teori organisasi umum 2.
Makalah
ini membahas tentang Ongkos dan Penerimaan,. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata, kami sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha kita.
Amin.
Bekasi , April 2013
(Penulis)
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL…………………………………………………………..1
KATA
PENGANTAR………………………………………………………...2
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………...3
BAB 1 PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang…………………………………...4
B.
Rumusan
Masalah………………………………4
BAB 2 PEMBAHASAN
A.
Definisi
Ongkos………………………………….5
B.
Definisi
Penerimaan…………………………….9
BAB 3 PENUTUP
A.
Kesimpulan……………………………………..17
B.
Saran…………………………………………….17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Makalah ini di ajukan guna memenuhi
tugas mata kuliah Teori Organisasi Umum 2 (softskill). Dan sekaligus memenuhi
nilai kami di mata kuliah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi
Mahasiswa, dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.
B. Rumusan masalah
1. Ongkos
2. Penerimaan (revenue)
BAB II
PEMBAHASAN
- Pengertian Ongkos
Dalam kehidupan sehari-hari kita
istilah mengenai ongkos produksi tidak asing lagi ditelinga kita. Ongkos
produksi adalah segala macam biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan proses
produksi.
Disamping pengertian umum
tersebut, ada 2 macam pengertian ongkos, yaitu:
1) Economic Cost, yaitu ongkos
yang dikeluarkan atas penggunaan semua faktor produksi untuk menghasilkan
output tertentu;
2) Accounting Cost, yaitu ongkos
yang pengertiannya hampir sama dengan economic cost, tetapi ongkos disini
dinyatakan secara tegas dalam pembukuan, sehingga ada istilah yatu:
(a) Explicit cost, yaitu
ongkos-ongkos yang tercatat atau terlihat jelas dalam pembukuan.
(b) Implicit
cost, yaitu ongkos produksi yang tidak terlihat dalam pembukuan.
Macam-Macam Ongkos Dibagi
Menjadi 5 Macam Yaitu:
1) Biaya Tetap (Fixed Cost
: FC) yaitu, merupakan balas jasa dari pada pemakaian faktor produksi tetap (fixed
factor), yaitu biaya yang dikeluarkan tehadap penggunaan faktor produksi
yang tetap dimana besar kecilnya biaya ini tidak dipengaruhi oleh besar
kecilnya output yang dihasilkan.
2) Biaya tidak tetap (Variabel
cost : VC), yaitu merupakan biaya yang dikeluarkan sebagai balas
jasa atas pemakaian variabel faktor, yang besar kecilnya dipengaruhi langsung
oleh besar kecilnya output.
3) Biaya Total (Total cost
: TC), yaitu merupakan jumlah keseluruhan dari biaya tetap dan biaya tidak
tetap.
4) Biaya Rata-rata (Avarage
Cost : AC), yaitu merupakan ongkos persatu satuan output; baik untuk
biaya rata-rata tetap (avarage fixed cost) dan biaya rata-rata variabel
(avarage variable cost) dan rata-rata total (avarage total cost),
diperoleh dengan jalan membagi biaya Total dengan jumlah output yang
dihasilkan.
5) Biaya Marginal (Marginal cost : MC), yaitu merupakan biaya tambahan yang
diakibatkan dari penambahan satu-satuan unit output.
6) Biaya Tetap Rata-Rata (Avarage fixed cost
: AFC), biaya hasil bagi biaya tetap dengan
jumlah yang dihasilkan.
7) Biaya Variabel Rata-Rata (Avarage Variable
cost : AVC), diperoleh
dengan jalan membagi biaya variabel dengan jumlah produk yang dihasilkan.
AFC
= TFC/Q * Q = tingkat output
Average
Fixed Cost (Ongkos Variabel Rata-rata) adalah ongkos variable yang dibebankan
untuk setiap unit output.
AVC
= TVC / Q
Marginal
Cost (Ongkos Marginal) adalah tambahan atau berkurangnya ongkos total karena
bertambahnya atau berkurangnya satu unit output.
M = ^TC/^Q = ^TVC/^Q
Kurva Ongkos
Ongkos produksi dibedakan menjadi :
1. Ongkos Produksi Jangka Pendek
Dalam
ongkos produksi jangka pendek perusahaan sudah mempunyai peralatan-peralatan
untuk produksi seperti mesin,gedung dan tanah.Masalah yang perlu diperhatikan
adalah masalah kebijaksanaan bahan baku,tenaga kerja dan lain-lain yang
merupakan ongkos variabel.Jadi dalam ongkos produksi jangka pendek ini terdapat ongkos tetap dan ongkos variabel.
- AVC dan ATC minimum bila keduanya memotong MC.
2. Ongkos Produksi Jangka Panjang
Dalam ongkos produksi jangka panjang,perusahaan dapat
menambah semua faktor produksi,Sehingga tidak ada ongkos tetap dalam jangka
panjang. Semua pengeluaran merupakan ongkos variabel. Dalam
analisa ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurve AC.Kapasitas 1
ditunjukkan oleh ACI,kapasitas 2 ditunjukkan oleh ACI2 dan kapasitas 3 oleh
ACI3, dengan demikian pengusaha mempunyai 3 alternatif kapasitas produksi
beserta ongkosnya.
Kemungkinan Kapasitas Produksi
Dalam
analisa ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva AC.Kapasitas 1
ditunjukkan oleh ACI, kapasitas 2 ditunjukkan oleh ACI2 dan kapasitas 3 oleh
ACI3, dengan demikian pengusaha mempunyai 3 alternatif kapasitas produksi
beserta ongkosnya.
Dari
gambar tersebut menunjukkan bahwa:
- Produksi 125 unit,kapasitas 1 merupakan kapasitas yang paling efisien,karena ongkos produksinya paling minimum.
- Produksi antara 125 sampai 140 unit,kapasitas 2 merupakan kapasitas yang paling efisien.
- Produksi 140 unit,kapasitas 3 merupakan kapasitas yang paling efisien.
Kurva Long Run Average Cost
Kurva
LRAC tidak menyinggung kurva-kurva AC pada titik yang terendah. Dalam gambar
tersebut hanya kurva Acx yang disinggung oleh kurva LRAC pada titik yang paling
rendah yaitu titik B. Kurva - kurva AC
yang ada disebelah kiri dan kanan kurva Acx tidak disinggung pada titik yang
paling minimum. Dalam jangka panjang titik terendah AC tidak menggambarkan
ongkos produksi yang paling minimum untuk menghasilkan satu tingkat produksi,
sebab terdapat AC lain yang dapat lebih meminimumkan ongkos.Kurva AC1 dan AC2,
titik A merupakan titik terendah dari ACI, sehingga dalam jangka
pendek produksi sebesar qa merupakan produksi dengan ongkos yang paling
minimum. Tapi dalam jangka panjang belum
merupakan ongkos yang paling minimum, sebab jika kapasitas produksi yang
berikutnya digunakan (AC2), produksi tidak dapat diproduksi dengan ongkos yang
lebih rendah lagi A2 pada AC2.
Kurva Ongkos Produksi Jangka Panjang
Jika
perusahaan ingin berproduksi 2 unit untuk jangka pendek, pengusaha memilih
kapasitas pabrik pada kurva SACI dengan biaya Rp 300,-. Untuk produksi 4
unit,pengusaha akan memilih kapasitas pabrik pada kurva SACI2 dengan ongkos Rp
150,-. Pada produksi 4 unit ini,perusahaan dapat menggunakan kapasitas pada
SACI, tapi biayanya lebih tinggi dan seterusnya.Kurva LRAC disebut pula dengan
kurva amplop, sebab SAC selalu di dalamnya.
Kurva
LRAC menyerupai bentuk huruf U disebabkan oleh sebagai berikut:
- Economies Of Scale atau Increasing Returns To Scale.
Kurva
LRAC bergerak kekanan semakin menurun. Ini menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan produksi, karena para pengusaha bisa memperbesar fasilitas produksi,sehingga
terjadi penghematan ongkos produksi. Hal ini menyebabkan ongkos produksi
rata-rata menjadi rendah.Faktor-faktor yang merupakan Economies Scale sebagai
berikut:
- Spesialisasi faktor-faktor produksi.
- Penurunan harga bahan mentah, karena pembelian yang besar.
- Hasil dari produk sampingan.
- Perusahaan besar mendorong pengembangan fasilitas diluar perusahaan yang berguna baginya.
- Diseconomies Of Scale atau Decreasing Returns To Scale.
Perusahaan
yang terus berkembang besar pada suatu tngkat tertentu cenderung tidak
efisien,sehingga produktifitasnya menurun. Akibatnya ongkos produksi menaik.
Hal ini terlihat pada kurva LRAC sisi kanan menaik.
Teori
biaya perusahaan
Biaya
menurut prinsip ekonomi dari mankiw adalah apa yang dikorbankan untuk mendapatkan
sesuatu. Dalam pengertian ini terkandung
di dalamnya pengertian insvestasi. Dalam pengertian sehari-hari biaya sering
disama artikan dengan ongkos , padahal
dalam tata praktek keuangan dan akuntansi apalagi dalam pengertian ekonomi
(secara keseluruhan) pengertian itu jelas beda. Biaya sering berhubungan dengan pengeluaran
yang mengaharapkan kontraprestasi dari tujuannya, dan biasanya hasilnya baru
bisa dinikmati di masa yang akan dating. Sedangkan ongkos (expenses) sering berhubungan
dengan pengeluaran sebagai imbal jasa karena sudah memanfaatkan suatu barang
atau jasa pada saat itu juga. Misalkan membuat rumah untuk dikontrakkan
pengeluarannya disebut dengan biaya pembangunan rumah. Sedangkan membuat rumah hanya untuk tempat
tinggal sendiri pengeluarannya disebut dengan ongkos.
Teori Penerimaan Dan Biaya Perusahaan
Keuntungan
atau profit adalah salah satu tujuan akhir dari kegiatan usaha perusahaan.
Perusahaan
harus untung dalam rangka :
1. Mempertahankan
kelangsungan usaha dan perusahaan.
2. Menambah
dan memperbesar kapasitas produksi (ekspansi).
Sebuah perusahaan bisa mendapatkan keuntungan baik dalam jangka
pendek maupun dalam jangka panjang. Dalam
jangka pendek keuntungan dibutuhkan untuk mempertahankan kelangsungan usaha
sedangkan dalam jangka panjang untuk ekspansi dan memperbesar skala usaha. Bila selisih antara penerimaan dan biaya
itulah yang disebut profit. Bila selisih antara penerimaan dan biaya hasilnya
negative maka perusahaan mengalami kerugian (loss). Sebaliknya bila selisihnya
positif maka perusahaan mengalami keuntungan (benefit). Terkadang perusahaan yang mengalami keuntungan
dalam jangka pendek justru akan menuai kebangkrutan dalam jangka panjang,
sebaliknya perusahaan yang dalam jangka pendek mengalami kerugian justru akan
mendapatkan manfaat dalam jangka panjang. Hal ini tentu saja berhubungan dengan
rencana strategis perusahaan. Bila perusahaan hanya menghasilkan barang (atau
jasa) yang bersifat konsumsi jangka pendek maka strategi bisnis biasanya
bersifat jangka pendek (hit and run). Produk konsumsi jangka pendek misalnya
termasuk hamper semua produk primer , sedangkan bila perusahaan menghasilkan
produk konsumsi sekunder, maka strategi bisnis yang digunakan biasanya bersifat
jangka panjang. Produk (atau jasa) jangka panjang misalnya produk teknologi
informasi dan jasa konsultasi.
Didalam
memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang
pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost)
dan penerimaan (Revenue).Ongkos sebagaimana telah dijelaskan diatas,
maka yang dimaksud dengan penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari
penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan
yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya. Hasil
total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang
dijual atau TR = Q x P
Teori
Penerimaan Perusahaan
Penerimaan
adalah suatu konsep yang menghubungkan antara jumlah barang yang diproduksi
dengan harga jual per unitnya.
Jenis-jenis Penerimaan
1. Total penerimaan (Total revenue : TR), yaitu total penerimaan dari hasil penjualan. Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan mereka naik sebanding (Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual. Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya, dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi).
2. Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR), yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.
3. Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR), yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output. Dalam pasar persaingan sempurna MR ini adalah konstan dan sama dengan harga (P), dan berimpit dengan kurva AR atau kurva permintaan, bentuk kurvanya horizontal
Teori
Biaya Perusahaan
Biaya menurut prinsip ekonomi dari
Mankiw adalah apa yang dikorbankan untuk mendapatkan sesuatu. Biaya sering
berhubungan dengan pengeluaran yang mengharapkan kontraprestasi dari tujuannya,
dan biasanya hasinya baru bias dinikmati di masa yang akan dating. Sedangkan
ongkos (expenses) sering berhubungan
dengan pengeluaran sebagai imbal jasa karena sudah memanfaatkan sesuatu barang
atau jasa saat itu juga.
Macam
– Macam Biaya
Secara teoritis biaya ekonomi
dipandang dari sisi waktu dapat digolongkan menjadi 2 saja yaitu biaya jangka
pendek dan biaya jangka panjang.
Dari
sisi pemanfaatannya biaya digolongkan menjadi 2 macam yaitu :
1. Biaya
explicit yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan faktor- faktor
produksi.
2. Biaya
implicit yaitu merujuk pada definisi matematika yaitu biaya taksiran yang
dimiliki oleh factor produksi apabila digunakan.
Berdasarkan
pertanggungjawabannya, biaya digolongkan menjadi 2 macam yaitu biaya internal
dan biaya eksternal. Biaya internal adalah biaya yang dikeluarkan dalam rangka
operasional perusahaan (eksplisit maupun implisit). Biaya eksternal adalah
biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan sehubungan dengan dampak atau
akibat dari operasional perusahaan.
Dipandang
dari sisi waktu biaya dalam jangka pendek dikelompokan menjadi :
1. Biaya
Tetap (Fixed Cost = FC) yaitu segala
macam biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan tidak memandang apakah
perusahaan itu sedang menghasilkan barang atau tidak. Dalam tahap di mana
perusahaan tidak berproduksi maka biaya tetap adalah merupakan biaya totalnya jadi
FC =TC.
2. Biaya
Variabel ( Variabel Cost = VC) yaitu
segala macam biaya yang dikeluarkan berhubungan dengan besar kecilnya unit
produksi yang dihasilkan.
Secara
teoritis biaya variable dikelompokan menjadi 3 macam yaitu :
a. Biaya
variabel yang bersifat progresif yaitu biaya variabel yang nilainya semakin
besar seiring dengan semakin bertambahnya beban produksi.
b. Biaya
variabel yang bersifat proposional yaitu biaya variabel yang proporsi nilainya
sama dengan proporsi pertambahan beban produksi.
c. Biaya
variable yang bersifat degresif yaitu biaya variabel yang nilainya semakin
menurun seiring bertambahnya beban produksi.
3. Biaya
Total (Total Cost = TC) adalah
keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan baik yang bersifat tetap
maupun yang bersifat variabel.
Macam biaya jangka pendek berikutnya
adalah :
1. Biaya
tetap rata – rata (Average Fixed Cost =
AFC) adalah proporsi biaya tetap terhadap jumlah produksi (output) atau
setara dengan FC + Q.
2. Biaya
variabel rata – rata (Average Variabel
Cost = AVC) adalah proporsi biaya variabel terhadap jumlah produksi atau
setara dengan VC + Q.
3. Biaya
total rata – rata (Average Total Cost =
Average Cost = AC) yaitu proporsi biaya total terhadap jumlah produksi TC = FC + VC.
Teori Keuntungan Perusahaan
Secara
teoritis tujuan utama perusahaan adalah untuk memanfaatkan sumber daya (alam
dan manusia) guna mendapatkan manfaat (benefit)
darinya. Dalam pengertian komersial manfaat bias berupa manfaat negative yang
sering diistilahkan rugi (loss) atau
manfaat positif yang sering disebut sebagai untung (profit). Istilah rugi diberikan pada kondisi dimana perusahaan
mendapatkan hasil lebih kecil dari beban yang dikeluarkan.
Dalam
ilmu ekonomi istilah untung atau rugi merujuk hanya pada dua “kutub” besar
dalam bisnis yaitu kutub biaya dan ongkos (TC)
dan kutub penerimaan (TR). Dalam hal
ini bila TC > TR maka perusahaan rugi, bila TC < TR maka perusahaan untung, bila TC = TR maka perusahaan tidak mendapatkan keuntungan tapi juga
tidak mengalami kerugian ( impas atau BEP).
Penerimaan
(revenue) adalah besarnya jumlah produksi yang dihasilkan dikalikan dengan
harga jualnya (sales volume) atau : R =
TR = P X Q, P adalah harga barang atau unit dan Q adalah kuantitas produksi
atau unit. Sedangkan total biaya adalah penjumlahan antara biaya dan biaya
variabel atau : C = TC = FC + VC.
Dalam
menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut:
a)
Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan
maksimum dengan ongkos minimum.
b) Keuntungan maksimum
terjadi pada saat MR = MC.
Hasil Penjualan Total,seluruh jumlah pendapatan yang
diterima perusahaan dari menjual barang yang diproduksikannya dinamakan hasil
penjualan total (TR:yaitu dari perkataan Total Revenue). Telah diterangkan
bahwa dalam persaingan sempurna harga tidak akan berubah walau bagaimanapun
banyaknya jumlah barang yang dijual perusahaan.Ini menyebabkan kurva penjualan
total (TR) adalah berbentuk garis lurus yang bermula dari titik O.
Mencari Keuntungan Dengan Pendekatan Total
Kurva
TC berada di atas kurva TR menggambarkan bahwa perusahaan mengalami kerugian.
Produksi mencapai diantara 2 sampai 9 unit kurva TC berada di bawah kurva
TR,perusahaan memperoleh keuntungan.Menentukan Keuntungan Maksimum dengan Kurva
Biaya dan Penjualan Total.Garis tegak di antara TC dan TR,garis tegak yang
terpanjang produksi adalah 7 unit, menggambarkan keuntungan yang paling
maksimum. Produksi mencapai 10 unit atau lebih kurva TC telah beada di atas
kurva TR kembali, perusahaan mengalami kerugian kembali.Perpotongan di antara
kurva TC dan kurva TR dinamakan titik impas (break-even point) yang
menggambarkan biaya total yang dikeluarkan perusahaan adalah sama dengan hasil
penjualan total yang diterimanya.Perpotongan tersebut berlaku di dua
titik,yaitu titik A dan titik B.
2. Pendekatan Marginal
Perusahaan
memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya
marginal (MC). Biaya Marginal (MC) adalah perubahan biaya total perunit
perubahan output. Secara matematis dirumuskan:
Penerimaan
Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total per unit output atau
penjualan.Hasil Penjualan Marjinal, satu konsep (istilah) mengenai hasil
penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis penentuan harga
dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marjinal
(MR yang merupakan singkatan dari perkataan Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil penjualanjangdiperoleh
perusahaan dari menjual satu unit lagi barangyang diproduksikannya. Dalam pasar
persaingan sempurna berlaku keadaan berikut harga hasil penjualan rata-rata
hasil penjualan marjinal. Kurva d() = AR0 = MRn menggambarkan kesamaan tersebut
pada harga Rp 3000, dan kurva d0 = AR0 = MR0 menggambarkan kesamaan tersebut
pada harga Rp 6000.
Pendekatan Rata-rata
Hasil
Penjualan Rata-rata, untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna
hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi perusahaan
adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi
perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan rata-rata
pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga
barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva
permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga Rp 6000.
Dalam
mencari keuntungan maksimum dengan pendekatan rata-rata,yaitu menggabungkan
antara pasar persaingan sempurna dengan persaingan pasar tidak sempurna.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah
menguraikan secara singkat diatas tentang ongkos dan penerimaan, kami dapat
menyimpulkan bahwa sebagai berikut :
1. Ekonomi adalah semua hal yang
menyangkut tentang segala kehidupan manusia (secara individu, negara
,internasional).
2. Ongkos dan Pernerimaan merupakan
bagian penting dari ekonomi yang tidak dapat dipisahkan.
B. Saran
Kepada
rekan-rekan pembaca, kami mengharap adanya kritik dan saran yang membangun.
Karena kami sadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan.
DAFTAR
PUSTAKA
Putong,
Iskandar. 2000. Pengantar ekonomi mikro dan makro. Jakarta : Ghalia Indonesia
(bab 6 hal 183)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar